I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Tanaman kacang Tanah ( Arachis hypogea L.) berasal
dari Amerika Selatan tepatnya Brazilia. kacang tanah ke indonesia pada abad
ke-17 diperkirakan dibawa oleh pedagang
Spanyol, Cina, atau portugis sewaktu
melakukan pelayaran dari Meksiko ke Maluku (Fakhruddin,
2000).
Diberbagai
tempat penduduk Indonesia sehari-hari
mengkonsumsi tumbuhan berbiji, karena tumbuhan berbiji dapat digunakan sebagai
bahan makanan. Seperti kacang tanah yang kaya akan protein dan lemak. Saat ini
tanaman kacang tanah menempati urutan kedua setelah kedelai.Para petani banyak
yang menanam kacang tanah, yang merupakan salah satu komoditas pangan yang
penting dalam rangka ketahanan pangan penduduk
Indonesia (Anonymous,
2012).
Di Indonesia
terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah kacang
tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai.Kacang merah
memiliki kandungan protein yang tinggi dan memberikan manfaat besar untuk
kehidupan kita sehari-hari.Protein yang dikandung kacang merah sangat
bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung.Kacang merah
ini dipercayai berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Anonymous,
2012).
Kacang tanah
merupakan tanaman polong- polongan atau
leguminosa kedua setelah kedelai.
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya kaya kandungan energi yaitu 42-52% dan protein
yang mudah dicerna sebesar 25-23% (Potedjo,
2005).
Selain dipanen biji atau polongnya,
kacang tanah juga dipanen (daun
dan batang untuk makanan ternak atau merupakan pupuk hijau). Pemanfaatan kacang tanah terbesar adalah
untuk bahan makanan dan industri. Bentuk olahan kacang tanah diantaranya : kacang rebus, kacang goreng, kacang atom, rempayer, bumbu
pecal, bumbu gado-gado,atau bumbu sayur, dan lain-lain (Fakhruddin, 2000).
Pada saat ini
penggunaan kacang tanah semakin
beragam mengakibatkan pertaniaan
kacang tanah semakin meningkat
dari tahun ketahun. Sedangkan
kebutuhan kacang tanah secara nasional
belum dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri. Kemungkinan terjadinya
peningkatan pertanian dicerminkan
dari danya kecenderungan
meningkatnya kebutuhan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi langsung dan untuk memenuhi
kebutuhan pasokan bahan baku industri, Antara lain untuk
industri kacang kering atau industri produk olahan lain yang siap
dikomsumsi (Fakhruddin, 2000)
Saat ini ketersediaan kacang tanah di
Indonesia dapat dikatakan masih tergolong cukup rendah karena belum mampu
mencukupi kebut uhan masyarakat, sehingga untuk tujuan tersebut pemerintah
Indonesia harus mengimpor kacang tanah dari beberapa negara (Anonymous, 2002).
Untuk Budidaya Tanaman kacang tanah perlu dilihat
pada cuaca atau iklim yang cocok untuk prtumbuhan kacang tanah. Tanaman kacang
tanah dapat tumbuh dengan baik apabila didukung oleh iklim yang cocok.Iklim tropis
yang memenuhi syarat bagi tumbuhhnya tanaman kacang, sebagaimana terjadi di
Indonesia, sungguh sangat menguntungkan bagi para petani didaerah tropis ini.
Namun demikian, tidak dapat disangkal bahwa di negara-negara yang beriklim
sub-tropis pun ternyata tanaman kacang tanah dapat ditanam dan berproduksi
dengan baik , dengan syarat bahwa kelembapan udara selalu terjaga sekitar 65 –
70 %. Tanaman kacang tanah memang tidak terlalu peka terhadap perubahan musim,
namun demikian pada musim hujan tanah harus tetap dijaga baik-baik agar tidak
terlalu jenuh dan mengandung banyak air.Sebaliknya, di musim kemarau tanah
harus diusahakan selalu lembab atau mendapat pengairan yang teratur (Anonymous,
2012).
Cahaya dan air
sangat berperan penting bagi tumbuhan, dengan bantuan cahaya, tumbuhan dapat
hidup dengan baik. Selain itu, cahaya juga sangat membantu dalam proses
pertumbuhan, perkecambahan, fotosintesis dan lain-lain. Namun kita tidak
mengetahui perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan dan perkecambahan tanaman kacang
merah jika perendaman dilakukan dengan jenis air yang berbeda dan peletakan
tanaman di tempat yang terang dan gelap. Untuk itu, peneliti memilih topik yang
berjudul “Pengaruh Jenis Media Air Perendaman dan Intensitas Cahaya Terhadap
Laju Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah (Anonymous, 2012).
Adapun untuk perkebangan tanaman kacang tanah
perlu adanya pemupukan. Pemupukan perlu untuk mencukupi kebutuhan tanaman dan
mengganti hara yang diserap tanaman (Ananymous, 2012).
Jenis dan dosis
pupuk setiap hektar adalah: a.Pupuk kandang 2 - 4 ton/ha, diberikan pada
permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah
bedengan atau diberikan pada lubang tanam. b.Pupuk anorganik: SP-36 (100
kg/ha), ZA (1 00 kg/ha) dan KCl (50 kg/ha) atau sesuai
rekomendasi setempat. (Anonymous, 2009).
Namun juga bisa
dengan Pupuk kandang (Organik) adalah pupuk yang berasal dari kotoran
hewan.Kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam merupakan pupuk kandang. Pada
umumnya, kotoran ini mengandung unsur hara lengkap yang dibutuhkan
tanaman.Unsur hara itu terkandung yakni diantaranya Kalsium, Magnesium,
Belerang, Natrium, Besi, Tembaga, dan Molibdenum.Kandungan Nitrogen dalam urine
ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan Nitrogen dalam kotoran
padat.Sementara itu, kandungan kalium
dalam urine lebih besar lima kali lipatnya (Anonymous, 2012).
Pupuk organik
terdiri atas bahan organik sisa tanaman, kotoran hewan,
pupuk hijau dan kompos (humus), yang telah mengalami proses pelapukan,
berbentuk padat atau cair. Persyaratan teknis pupuk organik mengacu kepada
Permentan No. 02/2006, kecuali diproduksi untuk keperluan sendiri. Pemberian
pupuk organik dan pupuk kimia dalam bentuk dan jumlah yang tepat sangat penting
untuk keberlanjutan intensifikasi (Anonymous,
2012).
Menurut Sarief (1985)
Mengusahakan tanaman kacang tanah,
tanpa pupuk dapat
juga dilakukan, tetapi petani
harus memperhatikan keadaan tanah yang akan ditanami, apakah tanah tersebut masih mempunyai unsur hara yang cukup. Untuk
melakukan penanaman kacang tanah bekas tanaman padi dan lain
sebagainya. Sebelum ditanami
tanah diolah semaksimal mungkin.
Penanaman
dilakukan dengan menggunakan tugal
sedalam 3 cm dengan satu butir beni
perlubang dan jarak tanam 40 x 10 cm, Kemudian lobang tanam ditutup
tanah dangan tipis.Benih yang igunakan
sebanyak 250.000 butir/Ha atatu 8 kg/Ha (Adisarwanto, 2006).
Berdasarkan uraian
di atas, maka di perlukan di
lakukan praktek lapang
yang berkaitan dengan tingkat
kedalaman tanam dan media tanam terhadap pertumbuhan kacang tanah.
1.2.
Tujuan
Praktek Lapang
Praktek Lapangan
ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh tingkat kedalaman tanam dan media tanam
terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah.
1.3.
Manfaat
Praktek Lapang
1. Sebagai
sarana pembanding antara ilmu-ilmu tioritis yang dipelajari di bangku kuliah
dan aplikasi langsung dilapangan.
2. Dapat
mengetahui tentang penanaman kacang tanah yang baik.
1.4.
Hipotesis
2. Kedalaman
tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah.
3. Media
tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman kacang tanah.
4. Terdapat Interaksi antara kedalaman dan media tanam terhadap
pertumbuhan tanaman kacang tanah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Botani Tanaman Kacang Kanah
Menurut Suprapto (1993) taksonomi tumbuh-tumbuhan, kacang
tanah diklasifikasikan sebagai berikut:
Ø Difisi : Spermatophyte
Ø Subdifisi : Angiospermea
Ø Ordo : Rosales
Ø Farmili :
leguminoceae
Ø Genus : Arachis
Ø Spesies : Arachis hypogea
2.2.
Marfologi
a.
Akar
Sistem
perakaran kacang tanah mempunyai akar
tunggang, namun akar primer
tidak tumbuh domina. Akar yang berkembang adalah akar serabut,
yang merupakan akar
sekunder. akar kacang tanah dapat
tumbuh 40 cm pada akar
tumbuh bintil akar modul
(Maradjo, 1997).
b.
Daun
Kacang
tanah berdaun majemuk bersirip
genap terdiri atas empat anak daun dengan tangkai daun yang agak panjang.helaian
daun ini berfungsi menangkap cahaya
matahari sebanyak-banyaknya. Daun
mulai gugur pada akir masa pertumbuhan
dimulai dari bagian bawah (Maradjo, 1997).
Tipe pertumbuhan
batang kacang tanah ada yang
tegak , ada yang menjalar. Dari batang
pertama timbul cabang
primer yang masing-masing
dapat membentuk cabang-cabang sekunder. Tipe tegak umumnya bercabang 3-6 cabang primer,
yang diikuti oleh seekunder, ter sier, dan
ranting (Suprapto, 1993).
c.
Bunga
Kacang tanah
mulai berbunga kira-kira
umur 4 – 5 minggu. Bunga
dariketiak daun. Bunga kacang
tanah dapat melakukan penyerbukan
sendiri, penyerbukannya terjadi
sebelum bunganya mekar
(Suprapto, 1993).
d.
Buah
Buah brbentuk
polong terdapat dalam
tanah , berisi 1 - 4 biji,
umumnya 2 -
3 biji perpolong
ada runcing. Polong
tua ditandai oleh
lapisan warna hitam pada kulit polong
bagian dalam (Suprapto, 1993).
2.3.
Syarat
tumbuh Tanaman Kacang Tanah
a.
Iklim
Kacang tanah meng hendaki
iklim yang panas
sedikit lembab : rata-rata
kelembaban 65 – 75% dan curah
hujan tidak terlalu
tinggi, yakni sekitar
800 – 1.300 mm/tahun dan
musim kering yang dikehendaki rata-rata
sekitar 4 (empat) bulan/tahun (Fakhruddin, 2000).
Kacang
tanah dapat ditanam didataran rendah dan dataran
tinggi. Ketinggian tempat,
penyinaran dan tekstur tanah
harus sesuai dengan kebutuhan tanaman kacang tanah. Tanaman
kacang tanah membutuhkan suhu udara
23 – 26,5oC,
Dengan ketinggian tempat
optimal 0 – 500 meter
dari permukaan laut (Anonymous, 1999).
Potedjo (2005)
menambahkan bahwa di Indonesia
pada umumnya kacang tanah
ditanam didaratan rendah
dengan ketinggian maksimal
1.000 di atas permukaan
air laut, daerah
yang paling cocok untuk tanaman
kacang tanah adalah daerah
dataran dengan ketinggian 0 -
500 meter diatas permukaan laut. Di samping itu, tanaman kacang tanah menghendaki sinar mata hari
yang cukup. Oleh karena itu, tanaman
harus bebas dari lindungan
pepohonan. Apabila kacang
tanah itu ditanam di satu daerah
dengan ketinggian melebihi daerah yang
paling cocok tersebut, maka tanaman berumur
lebih panjang. Keadaan daeralebih dari
1.000 meter, pada umumnya terlalu lembab
(dingin),
hal ini menyebabkan tanaman akan mengalami kekurangan zat perangsang tumbuh yang biasanya diperoleh dari pancaran energi matahari.
Tanaman kacang
tanah tidak terlalu peka terhadap perubahan musim, namun demikiaan pada musim hujan tanah harus
tetap dijaga baik-baik agar tidak
terlalu jenuh dan
mengandung banyak air,
Sebelumnya musim kemarau tanah
harus diusahakan selalu lembab atau mendapat pengairan yang
teratur (Fakhruddin, 2000).
b.
Tanah
Persyaratan
kacang tanah yang terpenting adalah
tanah tidak terlalu kering dan padat.
Kondisisi tanah yang mutlak
diperlukan adalah tanah yang
gembur, Tanah yang gembur ini tidak hanya
baik bagi tumbuhnya tanaman
kacang tanah tetapi juga
menguntungkan bagi petani pada
masa panen dalam kondisi
tanah yang gembur ini para petani mudah
melakukan pencabutan tanaman kacang
pada saat pemungutan hasil tanpa resiko bahwa
banyak buah yang ter tinggal di dalam
tanah (Sarief, 1985).
Di tambahkan juga bahwa kondisi tanah yang gembur akan memberikan
kemudahan bagi tanaman, terutama dalam hal : perkecambahan biji, cukup
buah (Ginofora) menembus tanah, pembentukan polong yang
baik tanah yang banyak mengandung bahan
organik dalam persentase yang terlalu banyak justru tidak
dihendaki, karna dapat menurunkan kualitas produksi,
demikian pula tanh yang tanah,tanaman kacang tanah
menghendaki keadaan pH tanah
sekitar 6 – 6,5 ( agak netral
) keadaan tanah
yang terlalu asam bisa
dinetralkan dengan pengapuran.
2.4.
Peran
Media Tanam terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah
Media
tanam mempunyai hubungan erat dengan perakaran tanaman,karena perakaran tanaman
sangat dangkal dan hampir 80% dari akar tanaman berada sekitar 15 cmdari
permukaan tanah, sehingga untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik tanaman
menghendaki struktur tanah yang gembur agar perkembangan akar tidak terhambat
dalam perkembangan akar yang baik
menentukan jumlah dan distribusi akar
yang kemudian berfungsi sebagai organ penyerapan hara dari tanah (Suharto dan
Soegito, 1994).
Media
tanam yang bersumber dari bahan organik dan nutrisi yang lengkap sangat diperlukan bagi tanaman.
Kompos terbuat dari bahan organik yang berasal dari bermacam – macam sumber,
seperti: sekam, pupuk kandang, jerami padi,daun-daunan,dan lain-lain. Semakin
beragam sumberbahan organik yang
dikandung suatu media maka semakin tinggi unsur hara yang dapat diserap oleh
tanaman (Suharto dan Soegito, 1994).
Media
dengan campuran tanah dangan pupuk kandang
sapi mengandung unsur hara N,P,K, dan bahan organik serta KTK yang
jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan media tanam saja.Bahan organik
merupakan sumber unsur mineral dan dapat menahan sejumlah besar mineral serta
mencegah kehilangannya dari tanah. Pupuk kandan yang merupakan bahan organik
dapat memper baiki sifat fisik tanah mengakibatkan aerasi tanah lebih baik dan
tidak mudah mengalami pemadatan daripada tanah yang mengandung bahan organik rendah (Setyorini, 2005).
Bahan
organik merupakan suatu sistem yang kompleksdan dinamis,berasal dari sisa
tanaman danhewan yang mengalami perubahan secara terus menerus. Perubahan
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor biologi,fisika dan kimia. Bahan
organik adalah semua fraksi non mineral yang ditemukan sebagai komponen
penyusun tanah bahan organik merupakan perekat butiran lepas dan cenderung
meningkatkan jumlah air yang tersedia bagi tanaman,disamping itu juga
merupakan sumber energi bagi jasat makro
(Siregar dan laeli, 2007).
Adapun media
tanam lainnya dengan menggunakan sekam
bakar atau arang sekam adalah sekam atau kulit padi yang dibakar dengan teknik
sedemikian rupa, sehingga menghasilkan sekam yang menjadi arang (berwarna
hitam). Sekam bakar yang baik adalah sekam yang sudah terbakar, tetapi tidak
terlalu hancur.Sekam bakar juga mampu memegang tanaman dengan baik.Mudah
didapati dan lebih murah. Kelemahan sekam bakar adalah ia lebih mudah lapuk. Sekam
mentah juga dapat digunakan sebagai
komponen media tanam. Kelebihan sekam mentah ini selain bersifat porous dan
mampu menahan air, adalah kaya dengan vitamin B dan merupakan sumber Kalium (K)
yang diperlukan oleh tanaman, dan menggalakan pengakaran (Sattoksugianto,
2012).
III. BAHAN DAN METODE PRAKTEK LAPANG
3.1. Tempat dan Waktu Praktek Lapang
Penelitian ini
dilakukan dilahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat yang dimulai pada
Tanggal 02 Desember 2013 sampai Tanggal 21 Januari 2014.
3.2. Bahan dan Alat Praktek Lapang
3.2.1. Bahan
yang digunakan dalam Praktek Lapang ini adalah
1. Benih kacang tanah
Benih kacang
tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis varietas hibrida
2. Polybag
Polybag yang
digunakan adalah Polybag dengan ukuran 35 x 40
3. Tanah
Tanah yang
digunakan adalah tanah lapisan atas (topsoil) di Desa Aleu Penyareng Kecamatan
Merboe Kabupaten Aceh barat
4. Pupuk Kandang
Pupuk Kandang
yang digunakan adalah kotoran ternak sapi yang sudah matang
3.2.2. Alat
Alat yang
digunakan dalam Praktek Lapang ini adalah : Parang, Cangkul,
Gembor, Meteran dan alat-alat tulis.
3.3. Metode Praktek Lapang
3.3.1. Rancangan percobaan
Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
pola faktorial terdapat dua faktor yang diteliti yaitu : Faktor kedalaman tanam dan faktor
media tanam. Faktor Kedalaman Tanam (K) terdiri atas tiga taraf yaitu :
K1 = 1 cm
K2
= 2 cm
K3
= 3 cm
Faktor Media
Tanam, ( M ) terdiri atas tiga taraf yaitu :
M1 =
Pupuk Kandang 1 :
Tanah 1
M2 =
Pupuk Kandang 2 :
Tanah 1
M3 =
Pupuk Kandang 1 :
Tanah 2
Dengan demikian
Terdapat 3 x 3 = 9 Kombinasi
perlakuan. Adapun susunan
kombinasi perlakuan antara Kedalaman Tanam dan Media Tanam dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1 Susunan Kombinasi Perlakuan antara Kedalaman Tanam
dan Media Tanam Terhadap pertumbuhan
Kacang Tanah.
Perlakuan
|
Kedalaman
|
Media
|
K1 M1
|
1 cm
|
Pupuk Kandang 1 : Tanah 1
|
K1 M2
|
1 cm
|
Pupuk Kandang 2 : Tanah 1
|
K1 M3
|
1 cm
|
Pupuk Kandang 1 : Tanah 2
|
K2 M1
|
2 cm
|
Pupuk Kandang 1 : Tanah 1
|
K2 M2
|
2 cm
|
Pupuk Kandang 2 : Tanah 1
|
K2 M3
|
2 cm
|
Pupuk Kandang 1 : Tanah 2
|
K3 M1
|
3 cm
|
Pupuk Kandang 1 : Tanah 1
|
K3 M2
|
3 cm
|
Pupuk Kandang 2 : Tanah 1
|
K3 M3
|
3 cm
|
Pupuk Kandang 1 : Tanah 2
|
Adapun model Statistik
dari rancangan percobaan
faktorial ini adalah Yijk = µ
+
pk
+ ai + βj + (αβ ) + Ɛijk
Keterangan :
Yij=
Nilai pengamatan untuk factor K level
ke-i, faktor U level ke-j dan
ulangan ke-K
µ = Nilai-nilai
tengah umum
ki =
pengaruh tingkat kedalaman tanam benih ke-i
ai = pengaruh
faktor K level ke-i
βj
= pengaruh fakyor
U level ke-j
(αβ)ij = interaksi
K U pada level ke-( K ) Level ke-j ( U ) ulangan
Apabila Uji F
menunjukkan pengaruh yang
nyata maka akan
dilanjutkan dengan uji
lanjutan yaitu uji
Beda Nyata Jujur (BNJ)
pada taraf 5%. Dengan
persamaan sebagai berikut:
BNJ0,05 =
q0,05 (p;dbg)
Dimana :
BNJ0,05
= Beda Nyata Jujur pada teraf
5%
q0,05 (p;dbg) = Nilai
baku q pada
taraf 5%; (Jumlah Perlakuan
p dan derajat bebas
galat)
KTg = Kuadrat tengah
galat
r
= Jumlah ulangan
3.4. Pelaksanaan Penelitian
3.3.1. Persiapan Media Tanam
Tanah lapisan atas (topsoil) dihancurkan dngan Cangkul. Pupuk
Kandang dibersihkan dari sampah dan
dihaluskan, Pupuk Kandang yang sudah dibersihkan dicampur dengan tanah berdasarkan volume sesuai
perlakuan yaitu 1 : 1 (1 bagian Pupuk Kandang dan 1 bagian
Tanah), 2 : 1 (2 bagian
Pupuk Kandang dan 1 bagian Tanah),
1 : 2 (1
bagian pupuk Kandang dan 2 bagian Tanah).
3.3.2. Penanaman
Benih
Benih yang sudah disiapkan
kemudian ditanam dalam
Polybag dengan terlebih dahulu membuat
lobang Tanam dengan menggunakan
Kayu yang sudah
diruncingkan dengan kedalaman sesuai perlakuan yaitu
1, 2 dan 3 cm.
3.3.3. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman
sampai dewasa yaitu dimulai dari Penyiangan, Penyiraman,
Pemupukan, Pengendalian Hama
Penyakit Tanaman Kacang Tanah.
a.
Penyiangan
Rerumputan dan
pertumbuhan liar yang tumbuh dibedengan tentu sangat merugikan, karena
disamping mereka ikut menyerap makanan yang terkandung didalam tanah,
rerumputan juga merupakan tempat hinggap dan berlindungnya hama. Maka, sebelum
gulma tumbuh merajalela, sebaiknya penyiangan dilakukan setelah tanaman kacang tanah
berumur 3 – 4 minggu. Setelah
dicabut, rumput-rumput itu kemudian dibenamkan dalam
tanah. Rerumputan yang dibenamkan akan membusuk dan sangat bermanfaat sebagai
pupuk bagi tanaman.
b. Penyiraman
Tanaman kacang tanah membutuhkan air sejak
tanaman berumur tiga minggu.Air diperlukan untuk pembentukan bunga, pertumbuhan
ginofora dan pembentukan polong. Bila
dianggap perlu pada musim kemarau kegiatan penyiraman dapat dilakukan lebih frekuen,
antara 6 – 8 kali.Frekuensi penyiraman
pada musim kemarau ini sebaiknya disesuaikan dengan banyaknya curah
hujan.Kadang-kadang curah hujan itu tidak sesuai dengan musimnya. Penyiraman yang tepat dilakukan antara pagi dan sore
hari.
c. Pengendalian Hama Penyakit kacang tanah
Ada
beberapa hama dan penyakit yang sangat merugikan tanaman kacang tanah. Dari
hasil penyelidikan ternyata yang menjadi sasaran penyerangan adalah bagian
bawah tanaman, yaitu perakaran, dan bagian atas yaitu daun.
3.3.4.
Pengamatan
1. Tinggi Tanaman ( cm )
Tinggi
tanaman di ukur pada 10,
20, dan 30 hari setelah tanam, Pengukuran dimulai
dari pangkal batang
sampai ujung tanaman tertinggi.
2. Jumlah Daun
Jumlah daun
dihitung pada 10,
20 dan 30
hari setelah tanam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar