Rabu, 13 Agustus 2014

PENGARUH KEDALAMAN TANAM DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG TANAH ( Arachis hipogea L.) - sayet ansari

karya Sayet Ansari



I.    PENDAHULUAN

1.1.        Latar belakang

 Tanaman kacang Tanah ( Arachis hypogea L.) berasal dari Amerika Selatan tepatnya Brazilia. kacang tanah ke indonesia pada abad ke-17  diperkirakan dibawa oleh pedagang Spanyol, Cina, atau portugis  sewaktu melakukan pelayaran dari Meksiko ke Maluku  (Fakhruddin,  2000).
Diberbagai tempat penduduk Indonesia  sehari-hari mengkonsumsi tumbuhan berbiji, karena tumbuhan berbiji dapat digunakan sebagai bahan makanan. Seperti kacang tanah yang kaya akan protein dan lemak. Saat ini tanaman kacang tanah menempati urutan kedua setelah kedelai.Para petani banyak yang menanam kacang tanah, yang merupakan salah satu komoditas pangan yang penting dalam rangka    ketahanan   pangan   penduduk   Indonesia      (Anonymous, 2012).
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai.Kacang merah memiliki kandungan protein yang tinggi dan memberikan manfaat besar untuk kehidupan kita sehari-hari.Protein yang dikandung kacang merah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung.Kacang merah ini dipercayai berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Anonymous, 2012).
Kacang tanah merupakan tanaman polong- polongan  atau leguminosa kedua setelah kedelai.  Sebagai  tanaman budidaya,  kacang tanah terutama dipanen bijinya  kaya kandungan energi yaitu 42-52% dan protein yang mudah dicerna sebesar 25-23%  (Potedjo, 2005).
 Selain dipanen biji atau polongnya, kacang  tanah juga  dipanen (daun  dan  batang  untuk makanan ternak  atau merupakan pupuk hijau).  Pemanfaatan kacang tanah terbesar adalah untuk bahan makanan dan industri. Bentuk olahan kacang tanah diantaranya  : kacang rebus,  kacang goreng, kacang atom, rempayer, bumbu pecal, bumbu gado-gado,atau bumbu sayur, dan lain-lain            (Fakhruddin, 2000).
Pada  saat ini  penggunaan  kacang tanah semakin beragam  mengakibatkan  pertaniaan  kacang tanah semakin meningkat  dari tahun ketahun.  Sedangkan kebutuhan kacang tanah secara nasional  belum  dapat dipenuhi  dari produksi dalam negeri. Kemungkinan  terjadinya  peningkatan pertanian dicerminkan  dari danya  kecenderungan meningkatnya kebutuhan untuk memenuhi  kebutuhan  konsumsi  langsung dan untuk  memenuhi  kebutuhan  pasokan  bahan baku industri, Antara lain untuk industri kacang kering  atau  industri produk olahan lain yang siap dikomsumsi (Fakhruddin, 2000)
 Saat ini ketersediaan kacang tanah di Indonesia dapat dikatakan masih tergolong cukup rendah karena belum mampu mencukupi kebut uhan masyarakat, sehingga untuk tujuan tersebut pemerintah Indonesia harus mengimpor kacang tanah dari beberapa negara (Anonymous, 2002).
Untuk  Budidaya Tanaman kacang tanah perlu dilihat pada cuaca atau iklim yang cocok untuk prtumbuhan kacang tanah. Tanaman kacang tanah dapat tumbuh dengan baik apabila didukung oleh iklim yang cocok.Iklim tropis yang memenuhi syarat bagi tumbuhhnya tanaman kacang, sebagaimana terjadi di Indonesia, sungguh sangat menguntungkan bagi para petani didaerah tropis ini. Namun demikian, tidak dapat disangkal bahwa di negara-negara yang beriklim sub-tropis pun ternyata tanaman kacang tanah dapat ditanam dan berproduksi dengan baik , dengan syarat bahwa kelembapan udara selalu terjaga sekitar 65 – 70 %. Tanaman kacang tanah memang tidak terlalu peka terhadap perubahan musim, namun demikian pada musim hujan tanah harus tetap dijaga baik-baik agar tidak terlalu jenuh dan mengandung banyak air.Sebaliknya, di musim kemarau tanah harus diusahakan selalu lembab atau mendapat pengairan yang teratur (Anonymous, 2012).
Cahaya dan air sangat berperan penting bagi tumbuhan, dengan bantuan cahaya, tumbuhan dapat hidup dengan baik. Selain itu, cahaya juga sangat membantu dalam proses pertumbuhan, perkecambahan, fotosintesis dan lain-lain. Namun kita tidak mengetahui perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan dan perkecambahan tanaman kacang merah jika perendaman dilakukan dengan jenis air yang berbeda dan peletakan tanaman di tempat yang terang dan gelap. Untuk itu, peneliti memilih topik yang berjudul “Pengaruh Jenis Media Air Perendaman dan Intensitas Cahaya Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah (Anonymous, 2012).
  Adapun untuk perkebangan tanaman kacang tanah perlu adanya pemupukan. Pemupukan perlu untuk mencukupi kebutuhan tanaman dan mengganti hara yang diserap tanaman (Ananymous, 2012).
Jenis dan dosis pupuk setiap hektar adalah: a.Pupuk kandang 2 - 4 ton/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam. b.Pupuk anorganik: SP-36 (100 kg/ha), ZA     (1 00 kg/ha) dan KCl (50 kg/ha) atau sesuai rekomendasi setempat.  (Anonymous, 2009).
Namun juga bisa dengan Pupuk kandang (Organik) adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan.Kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam merupakan pupuk kandang. Pada umumnya, kotoran ini mengandung unsur hara lengkap yang dibutuhkan tanaman.Unsur hara itu terkandung yakni diantaranya Kalsium, Magnesium, Belerang, Natrium, Besi, Tembaga, dan Molibdenum.Kandungan Nitrogen dalam urine ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan Nitrogen dalam kotoran padat.Sementara  itu, kandungan kalium dalam urine lebih besar lima kali lipatnya  (Anonymous, 2012).
 Pupuk  organik  terdiri  atas  bahan organik sisa tanaman, kotoran hewan, pupuk hijau dan kompos (humus), yang telah mengalami proses pelapukan, berbentuk padat atau cair. Persyaratan teknis pupuk organik mengacu kepada Permentan No. 02/2006, kecuali diproduksi untuk keperluan sendiri. Pemberian pupuk organik dan pupuk kimia dalam bentuk dan jumlah yang tepat sangat penting untuk keberlanjutan intensifikasi  (Anonymous, 2012).
Menurut  Sarief (1985)  Mengusahakan  tanaman  kacang tanah,  tanpa  pupuk  dapat  juga  dilakukan, tetapi  petani  harus  memperhatikan  keadaan tanah yang akan ditanami, apakah  tanah tersebut  masih mempunyai unsur hara yang cukup. Untuk melakukan penanaman  kacang tanah  bekas tanaman padi dan  lain  sebagainya.   Sebelum  ditanami  tanah  diolah  semaksimal mungkin.
Penanaman dilakukan dengan  menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan satu butir beni  perlubang dan jarak tanam 40 x 10 cm, Kemudian lobang tanam ditutup tanah dangan tipis.Benih yang igunakan  sebanyak 250.000 butir/Ha atatu 8 kg/Ha (Adisarwanto, 2006).
Berdasarkan  uraian   di atas, maka di perlukan di lakukan  praktek  lapang  yang berkaitan dengan  tingkat kedalaman tanam dan media tanam terhadap pertumbuhan kacang tanah.
1.2.       Tujuan Praktek Lapang
Praktek Lapangan ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh tingkat kedalaman tanam dan media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah.
1.3.       Manfaat Praktek Lapang
1.    Sebagai sarana pembanding antara ilmu-ilmu tioritis yang dipelajari di bangku kuliah dan aplikasi langsung dilapangan.
2.    Dapat mengetahui tentang penanaman kacang tanah yang baik.
1.4.       Hipotesis
2.      Kedalaman tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah.
3.      Media tanam berpengaruh terhadap  pertumbuhan tanaman kacang tanah.
4.      Terdapat  Interaksi antara  kedalaman dan media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah.


II.   TINJAUAN  PUSTAKA

2.1.       Botani  Tanaman Kacang Kanah
  
 Menurut Suprapto  (1993)  taksonomi tumbuh-tumbuhan,  kacang  tanah diklasifikasikan sebagai berikut:
Ø  Difisi             : Spermatophyte
Ø  Subdifisi        : Angiospermea
Ø  Ordo              : Rosales
Ø  Farmili           : leguminoceae
Ø  Genus            : Arachis
Ø  Spesies           : Arachis hypogea

2.2.       Marfologi

a.        Akar
Sistem perakaran kacang tanah  mempunyai akar tunggang,  namun  akar primer  tidak tumbuh domina. Akar  yang  berkembang adalah  akar  serabut,  yang  merupakan  akar  sekunder.  akar kacang tanah dapat tumbuh  40 cm pada  akar  tumbuh  bintil akar  modul  (Maradjo, 1997).
b.        Daun
Kacang tanah berdaun majemuk  bersirip genap  terdiri atas empat anak daun  dengan tangkai daun yang agak panjang.helaian daun ini berfungsi  menangkap  cahaya  matahari  sebanyak-banyaknya.  Daun  mulai  gugur  pada akir masa  pertumbuhan  dimulai  dari bagian  bawah (Maradjo, 1997).
Tipe  pertumbuhan  batang  kacang tanah  ada yang  tegak , ada  yang  menjalar. Dari  batang  pertama  timbul  cabang  primer yang masing-masing  dapat  membentuk   cabang-cabang  sekunder. Tipe  tegak umumnya    bercabang 3-6 cabang  primer,  yang  diikuti oleh seekunder,   ter sier,  dan  ranting                (Suprapto, 1993).
c.         Bunga
Kacang  tanah  mulai berbunga  kira-kira umur  4 – 5 minggu.  Bunga  dariketiak daun. Bunga kacang  tanah dapat melakukan penyerbukan  sendiri,  penyerbukannya  terjadi  sebelum  bunganya  mekar  (Suprapto, 1993).
d.        Buah
Buah   brbentuk   polong  terdapat   dalam   tanah , berisi  1  -  4  biji,   umumnya  2  -  3  biji  perpolong  ada   runcing.  Polong  tua  ditandai  oleh  lapisan warna   hitam  pada  kulit  polong  bagian  dalam  (Suprapto, 1993).
2.3.       Syarat tumbuh Tanaman Kacang Tanah
a.        Iklim
Kacang  tanah   meng hendaki   iklim  yang    panas    sedikit  lembab :  rata-rata     kelembaban 65 – 75%  dan   curah   hujan     tidak    terlalu  tinggi,  yakni  sekitar  800 – 1.300   mm/tahun  dan  musim  kering  yang dikehendaki   rata-rata  sekitar  4 (empat)  bulan/tahun    (Fakhruddin, 2000).
Kacang tanah  dapat ditanam  didataran rendah  dan dataran  tinggi.  Ketinggian  tempat,  penyinaran   dan  tekstur tanah  harus  sesuai  dengan kebutuhan  tanaman kacang tanah.  Tanaman  kacang  tanah membutuhkan  suhu udara  23 – 26,5oC,  Dengan  ketinggian  tempat  optimal  0 – 500  meter  dari  permukaan laut   (Anonymous, 1999).
Potedjo (2005) menambahkan  bahwa  di Indonesia  pada umumnya  kacang  tanah  ditanam  didaratan  rendah   dengan  ketinggian  maksimal  1.000 di  atas  permukaan  air  laut,  daerah  yang paling cocok  untuk tanaman kacang  tanah adalah  daerah   dataran dengan  ketinggian 0 - 500  meter diatas  permukaan laut. Di  samping itu, tanaman  kacang  tanah menghendaki sinar  mata hari  yang  cukup.   Oleh karena itu,   tanaman  harus bebas  dari lindungan pepohonan.  Apabila  kacang  tanah  itu ditanam di satu daerah dengan ketinggian melebihi daerah  yang paling cocok tersebut,  maka tanaman berumur lebih panjang.  Keadaan daeralebih dari 1.000 meter,  pada umumnya terlalu lembab      (dingin),  hal ini menyebabkan tanaman akan mengalami kekurangan  zat perangsang tumbuh yang biasanya  diperoleh dari pancaran  energi matahari.
Tanaman kacang tanah tidak terlalu peka terhadap perubahan musim,  namun demikiaan pada musim hujan tanah harus tetap dijaga baik-baik  agar  tidak  terlalu  jenuh  dan  mengandung  banyak  air,  Sebelumnya musim kemarau  tanah harus  diusahakan  selalu lembab atau mendapat pengairan yang teratur         (Fakhruddin, 2000).
b.        Tanah
Persyaratan kacang tanah yang terpenting adalah  tanah tidak terlalu kering dan padat.  Kondisisi tanah  yang mutlak diperlukan  adalah tanah  yang  gembur,  Tanah  yang gembur ini tidak  hanya  baik bagi  tumbuhnya  tanaman  kacang tanah  tetapi  juga  menguntungkan  bagi petani  pada  masa panen  dalam  kondisi  tanah  yang  gembur ini para petani  mudah  melakukan  pencabutan tanaman  kacang  pada saat  pemungutan  hasil tanpa resiko  bahwa  banyak  buah  yang ter tinggal  di dalam  tanah  (Sarief, 1985).
 Di tambahkan juga bahwa  kondisi tanah yang gembur akan memberikan kemudahan bagi tanaman,  terutama  dalam hal : perkecambahan biji,  cukup  buah  (Ginofora)  menembus tanah, pembentukan polong yang baik  tanah yang banyak mengandung  bahan  organik  dalam persentase yang  terlalu banyak  justru tidak  dihendaki, karna  dapat  menurunkan kualitas  produksi,  demikian  pula tanh  yang tanah,tanaman  kacang tanah  menghendaki  keadaan pH  tanah  sekitar  6 – 6,5 ( agak netral )  keadaan  tanah  yang terlalu  asam  bisa  dinetralkan  dengan  pengapuran.
2.4.       Peran Media Tanam terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah
Media tanam mempunyai hubungan erat dengan perakaran tanaman,karena perakaran tanaman sangat dangkal dan hampir 80% dari akar tanaman berada sekitar 15 cmdari permukaan tanah, sehingga untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik tanaman menghendaki struktur tanah yang gembur agar perkembangan akar tidak terhambat dalam  perkembangan akar yang baik menentukan jumlah dan distribusi  akar yang kemudian berfungsi sebagai organ penyerapan hara dari tanah (Suharto dan Soegito, 1994).
Media tanam yang bersumber dari bahan organik dan nutrisi  yang lengkap sangat diperlukan bagi tanaman. Kompos terbuat dari bahan organik yang berasal dari bermacam – macam sumber, seperti: sekam, pupuk kandang, jerami padi,daun-daunan,dan lain-lain. Semakin beragam  sumberbahan organik yang dikandung suatu media maka semakin tinggi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman (Suharto dan Soegito, 1994).
Media dengan campuran tanah dangan pupuk kandang  sapi mengandung unsur hara N,P,K, dan bahan organik serta KTK yang jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan media tanam saja.Bahan organik merupakan sumber unsur mineral dan dapat menahan sejumlah besar mineral serta mencegah kehilangannya dari tanah. Pupuk kandan yang merupakan bahan organik dapat memper baiki sifat fisik tanah mengakibatkan aerasi tanah lebih baik dan tidak mudah mengalami pemadatan daripada tanah yang mengandung bahan   organik rendah             (Setyorini, 2005).
Bahan organik merupakan suatu sistem yang kompleksdan dinamis,berasal dari sisa tanaman danhewan yang mengalami perubahan secara terus menerus. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor biologi,fisika dan kimia. Bahan organik adalah semua fraksi non mineral yang ditemukan sebagai komponen penyusun tanah bahan organik merupakan perekat butiran lepas dan cenderung meningkatkan jumlah air yang tersedia bagi tanaman,disamping itu juga merupakan  sumber energi bagi jasat makro (Siregar dan laeli, 2007).
Adapun media tanam lainnya  dengan menggunakan sekam bakar atau arang sekam adalah sekam atau kulit padi yang dibakar dengan teknik sedemikian rupa, sehingga menghasilkan sekam yang menjadi arang (berwarna hitam). Sekam bakar yang baik adalah sekam yang sudah terbakar, tetapi tidak terlalu hancur.Sekam bakar juga mampu memegang tanaman dengan baik.Mudah didapati dan lebih murah. Kelemahan sekam bakar adalah ia lebih mudah lapuk. Sekam mentah juga  dapat digunakan sebagai komponen media tanam. Kelebihan sekam mentah ini selain bersifat porous dan mampu menahan air, adalah kaya dengan vitamin B dan merupakan sumber Kalium (K) yang diperlukan oleh tanaman, dan menggalakan pengakaran (Sattoksugianto, 2012).



III.    BAHAN DAN METODE PRAKTEK LAPANG

3.1.    Tempat dan Waktu Praktek Lapang
Penelitian ini dilakukan dilahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar   Meulaboh Aceh Barat yang dimulai pada Tanggal 02 Desember 2013 sampai Tanggal 21 Januari  2014.
3.2.    Bahan dan Alat Praktek Lapang
3.2.1.     Bahan yang digunakan dalam Praktek Lapang ini adalah
1.    Benih kacang tanah
Benih kacang tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis varietas hibrida
2.    Polybag
Polybag yang digunakan adalah Polybag dengan ukuran 35 x 40
3.    Tanah
Tanah yang digunakan adalah tanah lapisan atas (topsoil) di Desa Aleu Penyareng Kecamatan Merboe  Kabupaten Aceh barat
4.    Pupuk Kandang
Pupuk Kandang yang digunakan adalah kotoran ternak sapi yang sudah matang
3.2.2.    Alat
Alat yang digunakan dalam Praktek Lapang ini adalah : Parang,   Cangkul,  Gembor,  Meteran dan  alat-alat tulis.
3.3.    Metode Praktek Lapang
3.3.1.    Rancangan percobaan
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)  pola  faktorial  terdapat dua faktor yang diteliti  yaitu : Faktor kedalaman tanam dan faktor media tanam.  Faktor Kedalaman Tanam (K)  terdiri atas tiga taraf yaitu :
K1 =   1 cm
K2 =   2 cm
K3 =   3 cm
Faktor Media Tanam, ( M ) terdiri atas tiga taraf yaitu :
M1  =  Pupuk Kandang  1  :  Tanah   1
M2  =  Pupuk Kandang  2  :  Tanah   1
M3  =  Pupuk Kandang  1  :  Tanah   2
Dengan  demikian  Terdapat  3 x 3 = 9 Kombinasi perlakuan.  Adapun  susunan  kombinasi   perlakuan  antara  Kedalaman Tanam dan Media Tanam  dapat dilihat pada Tabel  1




Tabel 1 Susunan  Kombinasi Perlakuan antara Kedalaman Tanam dan Media  Tanam Terhadap pertumbuhan Kacang Tanah.
Perlakuan
Kedalaman
Media
K1  M1
1 cm
Pupuk Kandang 1 : Tanah  1
K1  M2
1 cm
Pupuk Kandang 2 : Tanah  1
K1  M3
1 cm
Pupuk Kandang 1 : Tanah  2
K2  M1
2 cm
Pupuk Kandang 1 : Tanah  1
K2  M2
2 cm
Pupuk Kandang 2 : Tanah  1
K2  M3
2 cm
Pupuk Kandang 1 : Tanah  2
K3  M1
3 cm
Pupuk Kandang 1 : Tanah  1
K3  M2
3 cm
Pupuk Kandang 2 : Tanah  1
K3  M3
3 cm
Pupuk Kandang 1 : Tanah  2
Adapun model Statistik  dari  rancangan  percobaan  faktorial  ini adalah          Yijk  = µ + pk + ai  + βj +  (αβ ) + Ɛijk
Keterangan  :
Yij= Nilai  pengamatan untuk  factor K level ke-i, faktor U level  ke-j dan  ulangan ke-K          
 µ      =  Nilai-nilai tengah umum
ki      =  pengaruh tingkat kedalaman tanam benih ke-i
ai      =  pengaruh  faktor K level  ke-i
βj      =  pengaruh  fakyor  U  level  ke-j
      (αβ)ij =  interaksi K U pada level  ke-( K ) Level  ke-j ( U ) ulangan
Apabila  Uji  F  menunjukkan  pengaruh  yang  nyata  maka  akan  dilanjutkan  dengan  uji  lanjutan  yaitu  uji  Beda  Nyata  Jujur (BNJ)  pada  taraf  5%. Dengan  persamaan  sebagai  berikut:


BNJ0,05  = q0,05       (p;dbg)
Dimana :
BNJ0,05              = Beda Nyata  Jujur  pada teraf  5%
q0,05  (p;dbg)  = Nilai  baku  q  pada  taraf  5%; (Jumlah  Perlakuan  p  dan  derajat bebas  galat)
KTg                     = Kuadrat  tengah  galat
r                     = Jumlah ulangan
3.4.    Pelaksanaan Penelitian
3.3.1.    Persiapan Media Tanam
Tanah lapisan atas (topsoil) dihancurkan dngan Cangkul.  Pupuk Kandang  dibersihkan dari sampah dan dihaluskan, Pupuk Kandang yang sudah dibersihkan dicampur  dengan tanah berdasarkan volume sesuai perlakuan yaitu   1 : 1           (1 bagian Pupuk Kandang dan 1 bagian Tanah),  2 : 1   (2 bagian  Pupuk Kandang dan  1 bagian Tanah), 1 : 2    (1  bagian  pupuk Kandang  dan 2 bagian Tanah).
3.3.2.    Penanaman Benih
Benih yang sudah disiapkan  kemudian  ditanam  dalam  Polybag  dengan terlebih dahulu  membuat  lobang  Tanam dengan  menggunakan  Kayu  yang  sudah  diruncingkan  dengan   kedalaman sesuai perlakuan  yaitu  1,  2  dan 3 cm.


3.3.3.    Pemeliharaan
Pemeliharaan  tanaman  sampai dewasa  yaitu dimulai  dari Penyiangan,  Penyiraman,  Pemupukan,  Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Kacang Tanah.
a.    Penyiangan
Rerumputan dan pertumbuhan liar yang tumbuh dibedengan tentu sangat merugikan, karena disamping mereka ikut menyerap makanan yang terkandung didalam tanah, rerumputan juga merupakan tempat hinggap dan berlindungnya hama. Maka, sebelum gulma tumbuh merajalela, sebaiknya penyiangan dilakukan setelah tanaman kacang tanah berumur 3 – 4 minggu. Setelah dicabut, rumput-rumput itu kemudian dibenamkan    dalam tanah. Rerumputan yang dibenamkan akan membusuk dan sangat bermanfaat sebagai pupuk bagi tanaman.
b.    Penyiraman
 Tanaman kacang tanah membutuhkan air sejak tanaman berumur tiga minggu.Air diperlukan untuk pembentukan bunga, pertumbuhan ginofora dan pembentukan polong. Bila dianggap perlu pada musim kemarau kegiatan penyiraman dapat dilakukan lebih frekuen, antara 6 – 8 kali.Frekuensi penyiraman pada musim kemarau ini sebaiknya disesuaikan dengan banyaknya curah hujan.Kadang-kadang curah hujan itu tidak sesuai dengan musimnya. Penyiraman yang tepat dilakukan antara pagi dan sore hari.
c.    Pengendalian Hama Penyakit kacang tanah
Ada beberapa hama dan penyakit yang sangat merugikan tanaman kacang tanah. Dari hasil penyelidikan ternyata yang menjadi sasaran penyerangan adalah bagian bawah tanaman, yaitu perakaran, dan bagian atas yaitu daun.

3.3.4.    Pengamatan
1.     Tinggi Tanaman ( cm )
Tinggi tanaman  di ukur  pada 10,   20, dan  30  hari setelah tanam, Pengukuran  dimulai  dari  pangkal  batang  sampai ujung tanaman tertinggi.
2.     Jumlah Daun
Jumlah  daun  dihitung  pada  10,  20  dan  30  hari  setelah  tanam.